Asrama Putri Kumang Sekadau: Membangun Insan Berkarakter
Asrama putri Kumang, Sekadau. Foto: dok. penulis. |
SEKADAU NEWs: Sore itu cuaca cerah. Penghuni asrama Putri Kumang yang berada di Kompleks SMK Keling Kumang itu tampak riuh dan ramai mondar – mandir di depan asrama.
Melalui pengeras suara, terdengar suara Pembina Asrama
Sr.Mariati,CP memberi perintah agar mereka bersiap- siap untuk berangkat.
Sekolah-asrama
Sementara Sr.Marta Ningsih,CP, rekan Sr. Mariati,CP sebagai Pembina asrama Kumang, sudah siap di mobil “Odong- odong” untuk mendampingi anak- anak itu.Mereka hari itu ada kegiatan Misa Pelajar, untuk anak- anak asrama di kota Sekadau. Itulah salah satu bentuk kegiatan pembinaan rohani yang dilakukan di asrama ini.
Pada tahun 2015, Yayasan Pendidikan Keling Kumang Sekadau
memutuskan mendirikan SMK Keling Kumang dan kehadirannya disambut antusias oleh
masyarakat.
Terbukti banyak orangtua yang mempercayakan anak-anaknya untuk
dididik di sekolah ini. Tidak hanya dari Kabupaten Sekadau tetapi juga dari
Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kapuas Hulu serta Kabupaten
tetangga, Sanggau.
Tidak heran, karena SMK Keling Kumang adalah Lembaga Pendidikan
yang kelahirannya di-inisiasi oleh Credit Union Keling Kumang atas permintaan
anggota, yang memiliki wilayah kerja di 5 Kabupaten, yang merupakan wilayah
calon Provinsi Kapuas Raya, yang juga beroperasi di Kota Pontianak dan
Kabupaten Kubu Raya.
Sejak awal pendirian sekolah ini, masalah tempat tinggal di
Sekadau adalah masalah utama yang disadari pengurus Yayasan harus diprioritaskan
penyelesaiannya untuk mendukung kelahiran SMK Keling Kumang. Yayasan Pendidikan
Keling Kumang sebagai penyelenggara, harus memiliki asrama, khususnya untuk
siswa putri.
Beruntung bahwa untuk siswa Putra sudah tersedia Asrama Padua, yang dikelola atau diasuh oleh para Bruder MTB, yang notabene penghuninya adalah para siswa SMK Keling Kumang. Menjadi pertanyaan, bila Yayasan mendirikan Asrama Putri, kalangan mana atau siapa yang layak dan dipercaya masyarakat (baca orangtua siswa) untuk mengelola asrama tersebut?
Dalam suatu survei sederhana dengan sasaran para calon orangtua murid didapatkan kesimpulan bahwa yang paling dipercaya masyarakat dalam mengelola asrama adalah para rohaniwan/wati: Pastor, Bruder atau Suster, seperti pada era tahun 1970 sd. 1990an, dimana Sekadau pernah menjadi kota pelajar.
Saat itu, terutama ketika Sekolah Pendidikan Guru (SPG), kemudian
disusul dengan berdirinya PGA dan SMA Karya, banyak siswa/inya yang berasal
dari daerah Kabupaten Sanggau dan Landak, bahkan dari daerah lain. Berbondong-bondong datang ke Sekadau untuk menimba ilmu. Saat itu nampak sekali bahwa
Asrama Putra dan Asrama Putri memegang peranan penting dalam menunjang
keberhasilan studi mereka.
Setahun setelah SMK Keling Kumang didirikan, menyusul pada akhir tahun 2016, asrama Putri Kumang dibangun dan diresmikan penggunaannya pada pada tanggal 25 Februari 2017 oleh Bupati Sekadau waktu itu, Rupinus, SH.,M.Si.
Pada awalnya, Asrama Putri Kumang akan diserahkan pengelolaannya kepada Para Suster Ordo St.Agustinus dari Kerahiman Allah yang memiliki Biara Induk di Kota Ketapang, bahkan “design” asrama ini (terutama bangunan induk) diadopsi dari Asrama Putri yang akan dibangun di Ketapang. Namun karena ada kendala teknis, mereka belum dapat berkarya di Kota Sekadau.
Selanjutnya pihak Yayasan meminta kesediaan Para Suster dari
Kongregasi Pasionis untuk dapat mengelola asrama ini; perjanjian Kerjasama
antara Pemilik (Yayasan Pendidikan Keling Kumang) dan Pengelola (Para Suster
CP) ditanda tangani pada pertengahan tahun 2017, saat itu Provinsial Suster CP
adalah Sr. Marsiana Nurhaini,CP.
Asrama ini mulai ditempati pada bulan Juli 2017, dengan hanya
menerima siswi kelas 10 SMK Keling Kumang.
Menurut data, jumlah penghuni
perdana pada bulan Juli 2017 adalah sebanyak 64 orang, walaupun kapasitas
asrama ini bisa menampung sekitar 150 orang.
Tahun berikutnya berturut-turut 84
orang (2018), 82 orang (2019), 65 orang (2020), 43 orang (2021) dan 59 orang
(2022). Total penghuni dari kelas 10 sd. 12 pada tahun 2022 adalah 129 orang.
Saat pandemic Covid 19 penghuni asrama menurun signifikan, tetapi pada tahun
2022 sudah menunjukkan gejala kembali naik peminatnya.
Bangunan Induk Asrama Putri Kumang ini terdiri dari 2 lantai,
lantai atas untuk ruang tidur, ruang bawah digunakan untuk ruang studi,
sekaligus untuk ruang makan dan ruang pertemuan.
Asrama ini juga dilengkapi dengan sebuah bangunan “Susteran Mini”,
tempat para pembinanya tinggal, dimana ada 2 kamar Pembina, ruang tamu, ruang
makan, dapur serta Kapel.
Fasilitas lain adalah sebuah sepeda motor Honda Revo,
untuk mempermudah mobilitas Suster Pembina asrama menjalankan tugasnya.
Setahun
berjalan, terasa bahwa asrama ini memerlukan sebuah Aula tersendiri untuk
tempat mereka studi, rekreasi dan juga berfungsi sebagai ruang makan.
Maka pada tahun 2018 diputuskan untuk membangun Aula di depan
Gedung Asrama, yang dilengkapi dengan ruang mandi dan beberapa WC serta kamar
untuk staf dapur.
Tahun 2019 fasilitas Aula ini sudah dapat difungsikan.
Suasana asrama semakin lapang dan nyaman, karena tempat tidur yang semula
berpusat di lantai atas, kemudian sebagian dipindahkan ke lantai bawah atau
lantai dasar asrama.
Rotasi para pengelola asrama
Sampai Juni tahun 2023 ini, sudah 6 tahun para Suster Pasionis
menjadi Mitra kerja Yayasan Pendidikan Keling Kumang dan mulai bulan Juli 2023
ini akan memasuki tahun ke-7.
Dalam kurun waktu itu sudah 8 orang para Suster
CP yang merasakan bertugas di Asrama Putri Kumang, dengan periode tugas 1 – 1,5
tahun. Periode pertama adalah Sr. Walde,CP dan Sr.Kornelia,CP, periode kedua
Sr.Hermna,CP dan Sr.Sofia,CP, periode ketiga Sr.Mariana Lilis,CP dan
Sr.Prisila,CP. Periode yang sekarang, Sr.Mariati,CP yang berasal dari daerah
Sintang dan pernah tinggal cukup lama di Roma, Italia, bertugas sejak 1 Juli
2021, bersama Sr.Marta Ningsih, CP.
Dalam kunjungannya ke Asrama Putri Kumang
pada tanggal 30 November 2022, Sr. Helena Inca,CP, Provinsial Suster CP bertemu
dan berdiskusi dengan Redemptus Musa selaku Ketua Yayasan Pendidikan Keling
Kumaang.
Ketua Yayassan Pendidikan Keling Kumang, R. Musa Narang (kiri), Suster Provinsial CP, Pembina Asrama Kumang, Sr. Mariati CP, dan Direktur YPKK, Adilbetus Aco. |
Dalam diskusi itu, R. Musa meminta kepada Suster Provinsial agar
durasi rotasi para Suster jangan terlalu pendek, minimal 3 tahun dalam 1
periode, sehingga mereka sempat mendampingi dan mengikuti perkembangan
kepribadian penghuni asrama setidaknya satu (1) angkatan sejak kelas 10 sd.
Kelas 12.
Dengan durasi demikian mereka dapat memberikan pendampingan yang
cukup signifikan. Sedemikia rupa, sehingga mampu membentuk “habitus” penghuni, yang pada
gilirannya dapat membentuk kepribadian peserta didik (penghuni asrama) seperti
sikap disiplin, sikap hidup sehat dan mampu menghargai waktu serta tata krama
dalam hidup bermasyarakat. Termasuk memiliki “mindset sukses” dalam menghadapi
masa depannya. Kata lainnya, “membangun insan berkarakter”.
Pada akhir tahun 2021 Yayasan membangun lagi satu (1) Aula asrama Kumang dengan volume yang sama dengan aula pertama. Pembangunan ini dibiayai oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, melalui skema Dana Aspirasi Martinus Sudarno,S.H, anggota DPRD Propinsi Kalimantan Barat Dapil Sekadau Sangau.
Aula ini diberkati oleh P.Kristianus,CP Kepala Paroki St. Petrus dan Paulus Sekadau dan diresmikan oleh Martinus Sudarno,S.H pada tanggal 22 Februari 2022.
Dengan adanya Aula II ini, maka tempat ini dapat menjadi Aula Serbaguna; dapat untuk tempat pertemuan, rekreasi Bersama bahkan disewakan untuk Perhelatan Pernikahan atau juga untuk kegiatan rohani seperti Perayaan Ekaristi.
“Jauh berubah”, itulah kata- kata yang paling tepat untuk mengungkapkan kehidupan di asrama zaman “now” dengan masa tahun 1970 – 1990an. Kalau dulu anak asrama mendapat giliran masak dan mencari kayu bakar, maka sekarang mereka nyaris tak perlu mengalaminya lagi.
Masalah paling pelik bagi Pembina asrama tingkat SMP/ SLTA saat ini menurut Sr.Mariati,CP adalah HP. “Anak lebih memilih untuk tidak makan, daripada tidak memegang HP”, itu mungkin ungkapan yang paling tepat betapa anak zaman sekarang tidak bisa lepas dari HP.
Meskipun begitu, Suster Pembina asrama tetap membuat aturan tegas, kapan mereka boleh pegang HP dan kapan tidak, agar mereka dapat belajar fokus dengan apa yang sedang dikerjakan.
Penuh totalitas
Untuk memudahkan mengontrol aktivitas para penghuni asrama, Sr.Mariati,CP memutuskan untuk memasang CCTV di kompleks asrama, tetapi mereka juga diberi fasilitas WIFI untuk menunjang komunikasi, khususnya untuk keperluan pembelajaran di sekolah yang memerlukan koneksi internet.
Memang harus diakui, Suster Para Pembina Asrama ini menjalankan
tugasnya dengan HATI dan TOTALITAS, nyaris selama 24 jam. Tentu; sesuatu yang tidak
mudah untuk dilakukan oleh kaum awam kebanyakan. Terima kasih Suster dan
Selamat datang para penghuni asrama Putri Kumang Tahun Pelajaran 2023/2024 yang
dimulai pada bulan Juli 2023 ini.
Para orangtua murid tidak perlu ragu untuk menitipkan
Putra/putrinya untuk tinggal di asrama yang diasuh oleh Para Suster, Bruder dan
Pastor.
Selamat membangun peradaban putra/putri kita dan tinggal di Asrama.* (R.
Musa Narang)