Masiun Menghadiri New York Climate Week

New York, New York, climate, AMAN, masyarakat, adat, ITKK, Sekadau, Leonardo DiCaprio

 

Masiun depan (kanan) di New York dan bertemu Leonardo DiCaprio. Ist.

SEKADAU NEWs - New York: Stefanus Masiun, Ketua Dewan Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nausantara (AMAN) yang juga Rektor Institut Teknologi Keling Kumang di Sekadau, kini berada di New York.

Masiun berada dsi negeri Paman Sam untuk berpartisipasi dalam New York Climate Week (NYCW) yang berlangsung bersamaan dengan Sidang Umum PBB. Kota New York terlihat padat dan macet, dengan pengamanan ketat oleh New York Police Department (NYPD), menciptakan suasana yang penuh dengan kegiatan diplomatik dan diskusi penting.

Selama acara, berbagai kegiatan sampingan diadakan oleh banyak pihak, terutama dari kalangan masyarakat sipil dan gerakan masyarakat adat. Masiun terlibat dalam diskusi dengan Global Alliance for Territorial Communities (GATC), yang mempertemukan masyarakat adat dari berbagai belahan dunia untuk membahas isu-isu terkini yang mereka hadapi, terutama dalam konteks perubahan iklim.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah pentingnya melindungi hutan adat, termasuk hutan hujan tropis di Borneo. Masiun, yang dikenal karena karyanya di bidang lingkungan dan sebagai penulis buku "Valuasi Ekonomi Hutan Adat," menekankan bahwa hutan-hutan ini tidak hanya penting untuk keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai penyerap karbon yang vital dalam upaya mitigasi perubahan iklim global. 

Hutan adat di Borneo

“Hutan adat di Borneo adalah jantung kehidupan masyarakat adat. Keberadaan mereka bergantung pada hutan yang sehat dan lestari. Tanpa pengakuan dan perlindungan yang tepat terhadap hak-hak masyarakat adat, kita akan kehilangan sumber daya berharga ini,” ungkap Masiun dalam salah satu sesi diskusi.

Ia juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat dalam mempertahankan tanah dan hutan mereka di tengah tekanan pembangunan dan eksploitasi sumber daya. Masiun menyatakan, “Tidak mungkin kita dapat mengatasi perubahan iklim tanpa melibatkan masyarakat adat, yang memiliki pengetahuan dan praktik yang telah teruji dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.”

Dalam pertemuan High Level Dialog yang dihadirinya kemarin, Masiun menekankan pentingnya menghormati suara masyarakat adat dalam perumusan kebijakan nasional dan internasional. Ia mengajak para pemimpin dunia untuk mendengarkan dan melibatkan masyarakat adat dalam setiap langkah kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan dan iklim.

Bertemu dengan Leonardo DiCaprio

Hari ini, Masiun juga berkesempatan untuk bertemu dengan Leonardo DiCaprio, di mana mereka mendiskusikan strategi untuk meningkatkan kesadaran global terhadap isu-isu perubahan iklim dan hak masyarakat adat. 

“Dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh seperti DiCaprio sangat penting. Kami berharap bisa menjangkau lebih banyak orang dan membawa perhatian pada perlunya perlindungan terhadap hutan adat, terutama di Borneo,” tambah Masiun.

Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen global dalam menghadapi krisis iklim, dengan penekanan khusus pada peran masyarakat adat dan pentingnya melindungi hutan sebagai solusi berkelanjutan. Masiun menegaskan bahwa tanpa tindakan nyata dan kolaborasi yang erat, masa depan hutan hujan dan masyarakat yang bergantung padanya akan terancam. 

Melalui kehadirannya di New York, Stefanus Masiun berharap dapat menggalang dukungan internasional untuk isu-isu yang sangat mendesak ini dan menjadikan suara masyarakat adat terdengar di panggung dunia. (Rangkaya Bada)

LihatTutupKomentar
Cancel