Rupinus Ipin: Bupati Sekadau yang turut Berperan pada Berdirinya Institut Teknologi Keling Kumang
Rupinus Ipin: gemar berkebun.Dok, FB RS. |
SEKADAU NEWs - Sekadau: Rupinus, S.H., M.Si. (28 Agustus 1965 – 2 September 2024), adalah sosok yang cukup berpengaruh dan dikenal dalam lintasan sejarah Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
Namun, kabar tentangnya bagai petir di siang bolong. Pada Senin, 2 September 2024, kabar duka menyelimuti masyarakat Sekadau. Rupinus ditemukan tak sadarkan diri di sebuah pondok kebun di Mungguk Ransa oleh keluarganya sekitar pukul 18.00 WIB.
Meskipun segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, Tuhan berkehendak lain dan beliau dinyatakan meninggal dunia pada pukul 19.20 WIB.
Kepergian Rupinus mengejutkan banyak pihak dan tersebar luas di berbagai grup WhatsApp, menyisakan duka yang mendalam di hati mereka yang mengenal dan menghargai beliau.
Selamat jalan, Rupinus! Dedikasi dan pengabdianmu akan selalu dikenang dan dihargai.
Jejak karier
Rupinus lahir di Pantok pada 28 Agustus 1965 dan baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-59 pekan lalu. Karier politiknya dimulai dari posisi Camat Nanga Mahap, di mana beliau menunjukkan kapabilitas dan dedikasi yang tinggi.
Kepemimpinan dan integritasnya menarik perhatian Simon Petrus, yang kemudian memilih Rupinus untuk mendampinginya sebagai Wakil Bupati Sekadau dalam periode 2010-2015. Kinerja Rupinus yang luar biasa selama masa jabatannya sebagai Wakil Bupati menegaskan kemampuannya dalam mengelola dan memajukan daerah.
Berbekal pengalaman dan dedikasi yang telah terbukti, Rupinus terpilih sebagai Bupati Sekadau untuk periode 2016-2021. Bersama pasangannya, Aloysius, beliau berhasil memenangkan pilkada Sekadau 2015 dengan perolehan suara 46.098 (42,79%).
Rupinus dan ITKK
Kepemimpinan Rupinus - Aloy selama periode tersebut diwarnai dengan berbagai program pembangunan yang berdampak signifikan bagi masyarakat Sekadau.
Salah satu pencapaian penting di bawah kepemimpinan Rupinus adalah peresmian Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK), sebuah perguruan tinggi swasta di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai bupati sekadau, Rupinus yang pertama memberikan Rekomendasi untuk izin pendirian perguruan tinggi di daerah yang dipimpinnya.
Rupinus (baju batik warna kuning) usai menandatangami prasasti pendirian ITKK di beranda Ruai TV. |
Perguruan tinggi di Bumi Lawang Kuwari setelah berjuang tanpa mengenal lelah, akhirnya berdiri dan keluar izin operasionallnya. ITKK diresmikan oleh Rupinus melalui penandatanganan prasasti pada 9 Januari 2021, yang juga mencakup penandatanganan prasasti di Ruai TV, Pontianak.
Peresmian ITKK ini menjadi salah satu simbol komitmen beliau terhadap pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di daerahnya.
Lebih dari sekadar prestasi politik, Rupinus juga dikenal sebagai tokoh budaya yang berpengaruh. Dalam buku 101 Tokoh Dayak jilid 3 yang ditulis oleh Masri Sareb Putra pada tahun 2019, Rupinus Ipin diakui sebagai salah seorang tokoh Dayak yang penting.
Pengakuan akan ketokohan Rupinus ini mencerminkan kontribusi beliau dalam pelestarian dan pengembangan budaya Dayak, selain dari peranannya dalam pemerintahan. Keberhasilan beliau dalam berbagai aspek kehidupan menunjukkan dedikasinya yang tulus untuk kemajuan daerah dan pelestarian budaya.
Dengan segala prestasi dan dedikasinya, kepergian Rupinus meninggalkan kekosongan yang mendalam di hati banyak orang.
Namun, warisan yang beliau tinggalkan—baik dalam bentuk kemajuan daerah, pendidikan, maupun pelestarian budaya—akan terus dikenang dan dihargai oleh masyarakat Sekadau dan seluruh Indonesia.
Rupinus Sekadau: selamat jalan!
Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Sekadau, Rupinus memasuki babak baru dalam hidupnya sebagai petani. Ia menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam mengelola kebun sawit dan kebun singkongnya di kawasan Munggu' Ransa. Hari-harinya dipenuhi dengan kegiatan bercocok tanam dan merawat tanaman-tanamannya yang subur.
Rupinus sangat aktif di media sosial, rutin memposting video dan gambar yang memperlihatkan keindahan kebunnya serta berbagai aktivitas sehari-harinya. Setiap unggahan menunjukkan kegembiraannya dan dedikasinya terhadap pertanian. Ia tidak hanya berbagi informasi tentang pertanian, tetapi juga sering menyapa dan memberikan salam hangat kepada teman-temannya di Facebook, di mana ia dikenal dengan nama "Rupinus Sekadau."
Terakhir, Rupinus mengucapkan "Selamat Ulang Tahun ke-71" kepada Cornelis, mantan atasannya sebagai Gubernur Kalimantan Barat. Nyata sekali ucapan dan penghargaan itu di laman FB-nya pada 27 Juli 2024.
Sayangnya, di kebun yang telah menjadi tempat pelarian dan kebahagiaannya, Rupinus menemui ajalnya. Kematian membawa dia kembali ke "api biru" yang mungkin bisa diartikan sebagai kehidupan setelah kematian atau sebuah metafora spiritual. Kehidupan yang singkat ini diwarnai oleh dedikasi dan kecintaannya terhadap pertanian, serta hubungan sosial yang kuat dengan komunitasnya.
Selamat jalan, Rupinus. Seperti yang pernah dikatakan oleh Hippocrates, "Vita brevis, ars longa," hidup ini singkat, tetapi karya dan dedikasi kita akan selalu dikenang.
-- Masri Sareb Putra